Friday 25 May 2012

0 penyemangat jiwa by iwan fals

Date: Friday 25 May 2012 00:54
Category:
Author: jojoe
Share:
Responds: 0 Comment
--------------------------------------------
------------
1.“Berhentilah jangan salah
gunakan, kehebatan ilmu
pengetahuan untuk
menghancurkan”
(Puing – album Sarjana Muda
1981)
2.“Hei jangan ragu dan
jangan malu, tunjukkan pada
dunia bahwa sebenarnya kita
mampu”.
(Bangunlah Putra-Putri
Pertiwi – album Sarjana
Muda 1981)
3."Cepatlah besar
matahariku, menangis yang
keras janganlah ragu,
hantamlah sombongnya
dunia buah hatiku, doa kami
dinadimu”.
(Galang Rambu Anarki –
album Opini 1982)
4.“Jalan masih teramat jauh,
mustahil berlabuh bila
dayung tak terkayuh”.
(Maaf Cintaku - album Sugali
1984)
5.“Jangan kau paksakan
untuk tetap terus berlari,
bila luka di kaki belum
terobati”.
(Berkacalah Jakarta - album
Sugali 1984)
6.“Riak gelombang suatu
rintangan, ingat itu pasti kan
datang, karang tajam
sepintas seram, usah gentar
bersatu terjang”.
(Cik - album Sore Tugu
Pancoran 1985)
7.“Aku tak sanggup berjanji,
hanya mampu katakan aku
cinta kau saat ini, entah esok
hari, entah lusa nanti,
entah”.
(Entah - album Ethiopia 1986)
8.“Mengapa bunga harus
layu?, setelah kumbang
dapatkan madu, mengapa
kumbang harus ingkar?,
setelah bunga tak lagi
mekar”.
(Bunga-Bunga Kumbang-
Kumbang - album Ethiopia
1986)
9.“Ternyata banyak hal yang
tak selesai hanya dengan
amarah”.
(Ya Ya Ya Oh Ya - album Aku
Sayang Kamu 1986)
10.“Dalam hari selalu ada
kemungkinan, dalam hari
pasti ada kesempatan”.
(Selamat Tinggal Malam -
album Aku Sayang Kamu
1986)
--------------------------------------------
------------
11.“Kota adalah hutan
belantara akal kuat dan
berakar, menjurai didepan
mata siap menjerat leher
kita”.
(Kota - album Aku Sayang
Kamu 1986)
12.“Jangan kita berpangku
tangan, teruskan hasil
perjuangan dengan jalan apa
saja yang pasti kita
temukan”.
(Lancar - album Lancar 1987)
13.“Jangan ragu jangan takut
karang menghadang,
bicaralah yang lantang
jangan hanya diam”.
(Surat Buat Wakil Rakyat -
album Wakil Rakyat 1987)
14.“Kau anak harapanku
yang lahir di zaman gersang,
segala sesuatu ada harga
karena uang”.
(Nak - album 1910 1988)
15.“Sampai kapan mimpi
mimpi itu kita beli?, sampai
nanti sampai habis terjual
harga diri”.
(Mimpi Yang Terbeli - album
1910 1988)
16.“Seperti udara kasih yang
engkau berikan, tak mampu
ku membalas, Ibu”.
(Ibu - album 1910 1988)
17.“Memang usia kita muda
namun cinta soal hati, biar
mereka bicara telinga kita
terkunci”.
(Buku Ini Aku Pinjam - album
1910 1988)
18.“Dendam ada dimana
mana di jantungku, di
jantungmu, di jantung hari-
hari”.
(Ada Lagi Yang Mati - album
1910 1988)
19.“Hangatkan tubuh di
cerah pagi pada matahari,
keringkan hati yang penuh
tangis walau hanya sesaat”.
(Perempuan Malam - album
Mata Dewa 1989)
20.“Kucoba berkaca pada
jejak yang ada, ternyata aku
sudah tertinggal, bahkan
jauh tertinggal”.
(Nona - album Mata Dewa
1989)
--------------------------------------------
------------
21.“Oh ya! ya nasib, nasibmu
jelas bukan nasibku, oh ya!
ya takdir, takdirmu jelas
bukan takdirku”.
(Oh Ya! - album Swami 1989)
22.“Wahai kawan hei kawan,
bangunlah dari tidurmu,
masih ada waktu untuk kita
berbuat, luka di bumi ini
milik bersama, buanglah
mimpi-mimpi”.
(Eseks eseks udug udug
(Nyanyian Ujung Gang) -
album Swami 1989)
23.“Api revolusi, haruskah
padam digantikan figur yang
tak pasti?”.
(Condet - album Swami 1989)
24.“Kalau cinta sudah di
buang, jangan harap keadilan
akan datang”.
(Bongkar - album Swami
1989)
25.“Kesedihan hanya
tontonan, bagi mereka yang
diperkuda jabatan”.
(Bongkar - album Swami
1989)
26.“Orang tua pandanglah
kami sebagai manusia, kami
bertanya tolong kau jawab
dengan cinta”.
(Bongkar - album Swami
1989)
27.“Satu luka perasaan, maki
puji dan hinaan, tidak
merubah sang jagoan
menjadi makhluk picisan”.
(Rajawali - album Kantata
Takwa 1990)
28.“Kesadaran adalah
matahari, kesabaran adalah
bumi, keberanian menjadi
cakrawala, dan perjuangan
adalah pelaksanaan kata
kata”.
(Paman Doblang - album
Kantata Takwa 1990)
29.“Mereka yang pernah
kalah, belum tentu
menyerah”.
(Orang-Orang Kalah - album
Kantata Takwa 1990)
30.“Aku rasa hidup tanpa
jiwa, orang yang miskin
ataupun kaya sama ganasnya
terhadap harta”.
(Nocturno - album Kantata
Takwa 1990)
--------------------------------------------
------------
31.“Orang orang harus
dibangunkan, kenyataan
harus dikabarkan, aku
bernyanyi menjadi saksi”.
(Kesaksian - album Kantata
Takwa 1990)
32.“Ingatlah Allah yang
menciptakan, Allah tempatku
berpegang dan bertawakal,
Allah maha tinggi dan maha
esa, Allah maha lembut”.
(Kantata Takwa - album
Kantata Takwa 1990)
33.“Kebimbangan lahirkan
gelisah, jiwa gelisah bagai
halilintar”.
(Gelisah - album Kantata
Takwa 1990)
34.“Bagaimanapun aku harus
kembali, walau berat aku
rasa kau mengerti”.
(Air Mata - album Kantata
Takwa 1990)
35.“Alam semesta menerima
perlakuan sia sia, diracun
jalan napasnya diperkosa
kesuburannya”.
(Untuk Bram - album Cikal
1991)
36.“Duhai langit, duhai bumi,
duhai alam raya, kuserahkan
ragaku padamu, duhai ada,
duhai tiada, duhai cinta, ku
percaya”.
(Pulang Kerja - album Cikal
1991)
37.“Dimana kehidupan
disitulah jawaban”.
(Alam Malam - album Cikal
1991)
38.“Ada dan tak ada
nyatanya ada”.
(Ada - album Cikal 1991)
39.“Aku sering ditikam cinta,
pernah dilemparkan badai,
tapi aku tetap berdiri”.
(Nyanyian Jiwa - album
Swami Il 1991)
40.“Aku mau jujur jujur saja,
bicara apa adanya, aku tak
mau mengingkari hati
nurani”.
(Hio - album Swami Il 1991)
--------------------------------------------
------------
41.“Bibirku bergerak tetap
nyanyikan cinta walau aku
tahu tak terdengar, jariku
menari tetap tak akan
berhenti sampai wajah tak
murung lagi”.
(Di Mata Air Tidak Ada Air
Mata - album Belum Ada
Judul 1992)
42.“Mengapa besar selalu
menang?, bebas berbuat
sewenang wenang, mengapa
kecil selalu tersingkir?, harus
mengalah dan menyingkir”.
(Besar Dan Kecil - album
Belum Ada Judul 1992)
43.“Angin pagi dan nyanyian
sekelompok anak muda
mengusik ingatanku, aku
ingat mimpiku, aku ingat
harapan yang semakin hari
semakin panjang tak
berujung”.
(Aku Disini - album Belum
Ada Judul 1992)
44.“Jalani hidup, tenang
tenang tenanglah seperti
karang”.
(Lagu Satu - album Hijau
1992)
45.“Sebentar lagi kita akan
menjual air mata kita sendiri,
karena air mata kita adalah
air kehidupan”.
(Lagu Dua - album Hijau
1992)
46.“Kita harus mulai bekerja,
persoalan begitu menantang,
satu niat satulah darah kita,
kamu adalah kamu aku
adalah aku”.
(Lagu Tiga - album Hijau
1992)
47.“Kenapa kebenaran tak
lagi dicari?, sudah tak
pentingkah bagi manusia?”
(Lagu Empat- album Hijau
1992)
48.“Kenapa banyak orang
ingin menang?, apakah itu
hasil akhir kehidupan?”.
(Lagu Empat- album Hijau
1992)
49.“Anjingku menggonggong
protes pada situasi, hatiku
melolong protes pada
kamu”.
(Lagu Lima - album Hijau
1992)
50.“Biar keadilan sulit
terpenuhi, biar kedamaian
sulit terpenuhi, kami berdiri
menjaga dirimu”.
(Karena Kau Bunda Kami -
album Dalbo 1993)
--------------------------------------------
------------
51.“Apa jadinya jika mulut
dilarang bicara?, apa jadinya
jika mata dilarang melihat?,
apa jadinya jika telinga
dilarang mendengar?, jadilah
robot tanpa nyawa yang
hanya mengabdi pada
perintah”.
(Hura Hura Huru Hara -
album Dalbo 1993)
52.“Tertawa itu sehat,
menipu itu jahat”.
(Hua Ha Ha - album Dalbo
1993)
53.“Nyanyian duka nyanyian
suka, tarian duka tarian
suka, apakah ada bedanya?”
(Terminal – single 1994)
54.“Waktu terus bergulir,
kita akan pergi dan ditinggal
pergi”.
(Satu Satu – album Orang
Gila 1994)
55.“Pelan-pelan sayang kalau
mulai bosan, jangan marah-
marah nanti cepat mati,
santai sajalah”.
(Menunggu Ditimbang Malah
Muntah – album Orang Gila
1994)
56.“Mau insaf susah, desa
sudah menjadi kota”.
(Menunggu Ditimbang Malah
Muntah – album Orang Gila
1994)
57.“Pertemuan dan
perpisahan, dimana awal
akhirnya?, dimana
bedanya?”.
(Doa Dalam Sunyi – album
Orang Gila 1994)
58.“Jika kata tak lagi
bermakna, lebih baik diam
saja”.
(Awang Awang – album
Orang Gila 1994)
59.“Bagaimana bisa
mengerti?, sedang kita belum
berpikir, bagaimana bisa
dianggap diam?, sedang kita
belum bicara”.
(Awang Awang – album
Orang Gila 1994)
60.“Aku bukan seperti
nyamuk yang menghisap
darahmu, aku manusia yang
berbuat sesuai aturan dan
keinginan”.
(Nasib Nyamuk – album Anak
Wayang 1994)
--------------------------------------------
------------
61.“Oh susahnya hidup,
urusan hati belum selesai,
rumah tetangga digusur
raksasa, pengusaha zaman
merdeka”.
(Oh – single 1995)
62.“Aku disampingmu begitu
pasti, yang tak kumengerti
masih saja terasa sepi”.
(Mata Hati – album Mata
Hati 1995)
63.“Sang jari menari jangan
berhenti, kupasrahkan diriku
digenggaman-Mu”.
(Lagu Pemanjat – album Lagu
Pemanjat 1996)
64.“Lepaslah belenggu ragu
yang membelit hati,
melangkah dengan pasti
menuju gerbang baru”.
(Songsonglah – album
Kantata Samsara 1998)
65.“Berani konsekuen
pertanda jantan”.
(Nyanyian Preman – album
Kantata Samsara 1998)
66.“Dengarlah suara bening
dalam hatimu, biarlah
nuranimu berbicara”.
(Langgam Lawu – album
Kantata Samsara 1998)
67.“Matinya seorang
penyaksi bukan matinya
kesaksian”.
(Lagu Buat Penyaksi – album
Kantata Samsara 1998)
68.“Bertahan hidup harus
bisa bersikap lembut, walau
hati panas bahkan terbakar
sekalipun”.
(Di Ujung Abad - album Suara
Hati 2002)
69.“Jangan goyah percayalah
teman perang itu melawan
diri sendiri, selamat datang
kemerdekaan kalau kita
mampu menahan diri”.
(Dendam Damai - album
Suara Hati 2002)
70.“Berdoalah sambil
berusaha, agar hidup jadi tak
sia-sia”.
(Doa - album Suara Hati
2002)
--------------------------------------------
------------
71.“Harta dunia jadi
penggoda, membuat miskin
jiwa kita”.
(Seperti Matahari - album
Suara Hati 2002)
72.“Memberi itu terangkan
hati, seperti matahari yang
menyinari bumi”.
(Seperti Matahari - album
Suara Hati 2002)
73.“Jangan heran korupsi
menjadi jadi, habis itulah
yang diajarkan”.
(Politik Uang – album
Manusia Setengah Dewa
2004)
74.“Gelombang cinta
gelombang kesadaran
merobek langit yang
mendung, menyongsong hari
esok yang lebih baik”.
(Para Tentara – album
Manusia Setengah Dewa
2004)
75.“Terhadap yang benar
saja sewenang wenang,
apalagi yang salah”.
(Mungkin – album Manusia
Setengah Dewa 2004)
76.“Begitu mudahnya nyawa
melayang, padahal tanpa
diundang pun kematian pasti
datang”.
(Matahari Bulan Dan Bintang
– album Manusia Setengah
Dewa 2004)
77.“Dunia kita satu, kenapa
kita tidak bersatu?”.
(Matahari Bulan Dan Bintang
– album Manusia Setengah
Dewa 2004)
78.“Urus saja moralmu urus
saja akhlakmu, peraturan
yang sehat yang kami mau”.
(Manusia Setengah Dewa –
album Manusia Setengah
Dewa 2004)
79.“Di lumbung kita
menabung, datang paceklik
kita tak bingung”.
(Desa – album Manusia
Setengah Dewa 2004)
80.“Tutup lubang gali lubang
falsafah hidup jaman
sekarang”.
(Dan Orde Paling Baru –
album Manusia Setengah
Dewa 2004)
--------------------------------------------
------------
81.“Buktikan buktikan!, kalau
hanya omong burung beo pun
bisa”.
(Buktikan – album Manusia
Setengah Dewa 2004)
82.“Dunia politik dunia
bintang, dunia hura hura
para binatang”.
(Asik Nggak Asik – album
Manusia Setengah Dewa
2004)
83.“Dewa-dewa kerjanya
berpesta, sambil nyogok
bangsa manusia”.
(17 Juli 1996 – album Manusia
Setengah Dewa 2004)
84.“Tanam-tanam pohon
kehidupan, siram siram
sirami dengan sayang, tanam
tanam tanam masa depan,
benalu-benalu kita
bersihkan”.
(Tanam-Tanam Siram-Siram –
single 2006)
85.“Ada apa gerangan
mengapa mesti tergesa gesa,
tak bisakah tenang
menikmati bulan penuh dan
bintang”.
(Haruskah Pergi – 2006)
86.“Persoalan hidup kalau
diikuti tak ada habisnya, soal
lama pergi soal baru
datang”.
(Selancar – 2006)
87.“Jaman berubah perilaku
tak berubah, orang berubah
tingkah laku tak berubah”.
(Rubah – album 50:50 2007)
88.“Satu hilang seribu
terbilang, patah tumbuh
hilang berganti”.
(Pulanglah – album 50:50
2007)
89.“Hidup ini indah berdua
semua mudah, yakinlah
melangkah jangan lagi
gelisah”.
(KaSaCiMa – album 50:50
2007)
90.“Tak ada yang lepas dari
kematian, tak ada yang bisa
sembunyi dari kematian,
pasti”.
(Ikan-Ikan – album 50:50
2007)
--------------------------------------------
------------
91.“Ada kamu yang
mengatur ini semua tapi
rasanya percuma, ada juga
yang janjikan indahnya surga
tapi neraka terasa”.
(Cemburu – album 50:50
2007)
92.“Hukum alam berjalan
menggilas ludah, hukum
Tuhan katakan “Sabar!”.
(Kemarau – uncassette)
93.“Yang pasti hidup ini
keras, tabahlah terimalah”.
(Joned – uncassette)
94.“Oh negeriku sayang
bangkit kembali, jangan
berkecil hati bangkit
kembali”.
(Harapan Tak Boleh Mati –
uncassette)
95.“Oh yang ditinggalkan
tabahlah sayang, ini rahmat
dari Tuhan kita juga pasti
pulang”.
(Harapan Tak Boleh Mati –
uncassette)
96.“Tuhan ampunilah kami,
ampuni dosa-dosa kami,
ampuni kesombongan kami,
ampuni bangsa kami,
terimalah disisi-Mu korban
bencana ini”.
(Saat Minggu Masih Pagi –
uncassette)
97.“Nyatakan saja apa yang
terasa walau pahit biasanya,
jangan disimpan jangan
dipendam, merdekakan
jiwa”.
(Nyatakan Saja – uncassette)
98.“Usiamu tak lagi muda
untuk terus terusan terjajah,
jangan lagi membungkuk
bungkuk agar dunia
mengakuimu”.
(Merdeka – uncassette)
99.“Kau paksa kami untuk
menahan luka ini, sedangkan
kau sendiri telah lupa”.
(Luka Lama – uncassette)
100. “Oh Tuhan tolonglah,
lindungi kami dari
kekhilafan, oh ya Tuhan
tolonglah, Ramadhan
mengetuk hati orang orang
yang gila perang”.
(Selamat Tinggal Ramadhan
– uncassette)
--------------------------------------------


Artikel Terkait :



Post a Comment